Sejarah Wireless LAN ( WiFi )

Jumat, 20 Februari 2009
Linux XP
Yang mau download Linux xp 2006 dan 2008
silakan di download :

  • Part1

  • Part2

  • Part3

  • Part4
  • posted by siwacak @ 20.18   0 comments
    Backtrack
    Backtrack

    Spoonfed Hacking - How to Crack WEP


  • Download tulisan lengkapnya di sini
  • posted by siwacak @ 19.35   0 comments
    Senin, 09 Februari 2009
    Tutorial Hacking Password Friendster 2009
    by Kurniawan (yogyafree.net)

    Dikatakan Tutorial Hacking Password Friendster 2009 karena saat ini Teknik overlay dan Cookie Stealing. Tapi serangan brute force dictionary masih dapat di lakukan.

  • Baca Selengkapnya disini
  • posted by siwacak @ 19.21   1 comments
    Minggu, 08 Februari 2009
    Membuat Website dengan PHP
    Tulisan berikut ini, akan mempelajari PHP Script. PHP Script digunakan untuk membuat website yang mempunyai koneksi ke program database populer seperti SQL sehingga pada akhirnya digunakan untuk membuat fasilitas , seperti login, guestbook dan sebagainya. Secara garis besar, tulisan berikut ini akan membahas :

    - Guestbook
    - Registrasi & Login Authentication
    - IP Address Log
    - Shopping Online

  • Download Tulisan
  • posted by siwacak @ 02.36   3 comments
    Belajar Membuat Blog
    Anda ingin memiliki Weblog sendiri tapi tidak mempunyai pengetahuan dasar program web, jangan khwatir Anda akan dituntun untuk membuat vWeblog sendiri tanpa harus memiliki pengetahuan program web dan tanpa biaya alias GRATIS.

  • Download Tulisan
  • posted by siwacak @ 02.26   0 comments
    Sejarah Komputer
    Sejarah Singkat Komputer


    Swipoa/Abacus (500 SM)

    Abacus atau Swipoa barangkali merupakan alat hitung tertua yang keefektifannyatelah bertahan dari waktu ke waktu. Alat ini sampai sekarang masih digunakansebagai ilustrasi dasar penghitungan.

    Mesin Hitung Pascal/Pascaline (1642)

    Pascaline, mesin hitung ciptaan Pascal, menggunakan gir (roda gigi)berporos sebagai roda hitung untuk menghitung penjumlahan. Ia menciptakanmesin ini untuk membantu ayahnya, seorang penarik pajak, menghitung penerimaanpajak. Angka-angka pada setiap posisi digit dibuat pada roda sehingga satuputaran penuh salah satu roda menghasilkan sepersepuluh putaran roda berikutnya.

    Blaise Pascal

    Blaise Pascal (1623-1662), seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaanPerancis, menemukan dan membuat mesin penjumlahan secara mekanis yang pertama.Sekarang penemuan Pascal ini dihormati dengan penamaan bahasa pemrogramankomputer populer yang menggunakan namanya.

    Mesin Tenun Jacquard (1805)


    Mesin tenun Jacquard diciptakan oleh Joseph-Marie Jacquard (1753-1834)yang berkebangsaan Perancis, mesin ini sampai sekarang masih digunakan.Mesin tenun Jacquard dikendalikan dengan kartu yang dilobangi secara strategis.Kartu berlubang (pons) ini dirangkai untuk menunjukkan rancangan tenunantertentu.

    Mesin Diferensi (Defference (Engine)) 1822-1833

    Charles Babbage memperbaiki keadaan piranti penghitung dengan menciptakan”mesin diferensi’ yang mampu menghitung tabel-tebel matematika. Sayangnyadia hanya menyelesaikan sebagian dari mesin diferensinya. Sementara iabekerja pada mesin hitungnya, Babbage mempunyai pemikiran untuk membuatsebuah “mesin analitis.” Pada intinya, ia membayangkansebuah komputer untuk tujuan umum. Seperti rancangannya, mesin analistisini akan mampu menjumlah, mengurangi, mengalikan, dan membagi secara berurutdan otomatis dengan kecepatan 60 penjumlahan per menit. Pada tahun 1833ia merancang satu mesin yang membutuhkan ribuan gir dan poros yang jumlahnyadapat menutup luasan lapangan sepak bola dan harus digerakkan dengan mesinlokomotif.Babbage terus mengerjakan mesin analistis sampai akhir hayatnya.

    Charles Babbage ( 1793-1871)

    Konsep yang dipergunakan di dalam komputer tujuan umum sekarang inidiperkenalkan lebih dari seabad yang lalu oleh Charles Babbage, seorangpengkhayal dan guru besar di Universitas Cambridge yang berkebangsaan Inggris.

    Lady Ada Lovelace (1843)


    Lady Ada Lovelace menyarankan agar kartu-kartu berlubang dibuat dandipergunakan untuk mengoperasikan mesin hitung buatan Babbage sehinggadapat mengulang pengoperasian tertentu. Karena sarananya ini, beberapaorang menyebut Lady Lovelace sebagai pemrogram pertama.

    Dr. Herman Hollerith (1884)

    Herman Hellirith seorang ahli statistika, mendaftarkan hak cipta untukmesin tabulasi mendaftarkan hak cipta untuk mesin tabulasi dengan kartuberlubang. Gagasan Hollerith untuk membuat kartu berlubang ini tidak diilhamioleh pekerjaan Jacquard atau Babbage, melainkan dari “fotografi lubang”.Tiket kereta api yang dikeluarkan secara harian dan dilengkapi dengan ciri-cirifisik penumpang. Kondektur akan melubangi tiket untuk menandai warna rambutdan mata, serta bentuk hidung penumpang. Belakangan putri Hollerith menyatakan,”Tiket itu memberikan gagasan kepada ayah saya untuk membuat ‘fotolubang’ bagi sriap orang yang akan ditabulasikan, akhirnya ‘foto lubang’ini dipergunakan dalam melaksanakan sensus penduduk di Amerika Serikatpada tahun 1890. Hak ciptanya diberikan tahun 1889.

    Mesin Tabulasi dengan Kartu Berlubang

    Biro Sensus Amerika Serikat tidak dapat menyelesaikan penghitungan sensus1880 sampai tahun 1888. Segera pihak manajemen biro menyimpulkam bahwasensus 10 tahunan akan membutuhkan waktu-waktu lebih dari 10 tahun untukmenyelesaikannya. Biro Sensus akhirnya memberikan wewenang kepada Hollerithuntuk menerapkan keahliannya dalam menggunakan kartu berlubang pada sensustahun1890. Dengan menggunakan kartu berlubang dan mesin tabulasi kartuberlubang Hollerith, sensus itu dapat diselesaikan hanya dalam waktu tigatahun dan proses itu menghemat biaya sebesar $ 5.000.000. Peristiwa inimembuat pemrosesan data secara otomatis mencuat ke permukaan.

    Bangunan Kantor Pusat IBM Pertama (1924)

    Pada tahun 1896 Herman Hollerith mendirikan Perusahaan Mesin Tabulasi(Tabulating Machine Company) yang pada tahun 1911 melebur menjadisatu dengan beberapa perusahaan lain membentuk Perusahaan PenghitunganTabulasi Perekaman (Computing-Tabulating-Recording Company). Tahun1924, Thomas J. Watson, manajer umum perusahaan ini, mengubah nama perusahaanmenjadi IBM ( International Business Machines Corporation) kemudianpindah ke bangunan ini.

    Jaman EAM (1920an Sampai 1950an)

    Berpuluh-puluh tahun sampai pertengahan tahun 1950-an, teknologi kartuberlubang meningkat dengan pertambahan lebih banyak lagi piranti kartuberlubang dan kemampuan yang lebih canggih. Keluarga Mesin Hitung Elektromekanis(EAM) yang menggunakan piranti kartu berlubang mencakup pelobang kartu,penguji (Verifier), reproducer, summary punch, penterjemah(interpreter), penyortir (sorter), collator, calculator, dan mesinhitung. Kebanyakan piranti dalam ruang mesin tahun 1940an “diprogram”untuk melaksanakan operasi tertentu dengan memasukkan panel kendali yangbelum berkabel. Seorang operator ruang mesin dalam instalasi kartu berlubangharus mempunyai fisik yang tangguh. Kartu-kartu berlubang dan hasil cetakandipindahkan dari satu piranti ke piranti berikutnya dengan menggunakangerobak dorong.

    DR. John Atanasoff (1935)

    Selama tahun 1935 sampai 1938, Dr. John Atanasoff, guru besar di UniversitasNegeri Lowa, memulai memikirkan tentang mesin yang dapat mengurangi waktuyang diperlukan untuk menghitung perhitungan matematika yang rumit danpanjang. Keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan konsep sepertimedia elektronik dengan tabung-tabung hampa, sistem penomoran dengan dasarbilangan 2, memori, dan sirkuit logika memberikan arah pembuatan komputermodern.

    ABC (1942)

    Dr. Atasanoff dan Clifford E. Berry, salah seorang mahasiswa pasca sarjananya,merangkai prototipe ABC ( Atanasoff Berry Computer), yang pada tahun 1942berubah manjadi model yang dapat bekerja seperti terlihat di samping. Namun,Negara Bagian Lowa, dunia usaha, dan mayarakat ilmiah hanya memberikansedikit perhatian terhadap ABC. Misalnya ketika Dr. Atanasoff menghubungiIBM berkenaan dengan mesin yang disebutnya sebagai “mesin hitung tepat”,perusahaan ini menjawab bahwa “IBM tidak akan pernah tertarik padamesin hitung elektronik.” Pada tahun 1973 pengadilan federal secararesmi memberikan pengakuan terhadap penemuan komputer digital elektronikotomatis Atanasoff.

    MARK (1944)

    Komputer elektromekanis pertama, disebut Mark I, merupakan hasil penelitianyang disponsori oleh IBM. Howard Aiken, seorang guru besar di UniversitasHarvard, menyelesaikan pembuatan Mark I pada tahun 1944. Pada dasarnyakomputer ini merupakan sekumpulan seri kalkulator elektromekanis dan mempunyaibanyak kemiripan dengan mesin analitis buatan Babbage. (Aiken tidak mengetahuipekerjaan Babbage.) Mark I merupakan kemajuan yang berarti dalam pengertiankarya, tetapi pihak manajemen IBM tetap merasa bahwa komputer elektromekanistidak akan dapat menggantikan perlengkapan dengan kartu berlubang.

    ENIAC (1946)


    Dr. John W. Mauchly (tengah) bekerja sama dengan J. Presper Eckert,Jr. (paling depan), membuat mesin yang mampu menghitung tabel-tabel lintasanpeluru untuk tentara Amerika Serikat. Produk akhirnya, komputer yang secarapenuh dioperasikan secara eletronis dan berskala besar diselesaikan padatahun 1946 dan diberi nama ENIAC (Electronic Numerical Integrator Computer).Komputer ENIAC (yang diperlihatkan disini), ribuan kali lebih cepat darikomputer elektromekanis sebelumnya, menandai lompatan besar dalam teknologikomputer. Beratnya mencapai 30 ton dan memerlukan ruangan seluas 15.000kaki persegi (1.393,5 persegi). Dengan jumlah tabung hampa lebih dari dari18.000, komputer ENIAC membutuhkan catu daya listrik yang luar biasa besarnya.Suatu lelucon mengatakan bahwa ketika komputer ENIAC yang dibuat di UniversitasPennsylvania diaktifkan, lampu-lampu di kota Philadelpia padam. Karenaskala dan komponen-komponen elektriknya yang mengagumkan serta dapat diterapkansecara luas, komputer ENIAC secara umum dianggap sebagai komputer digitalelektronik pertama yang fungsional.

    UNIVAC I dan Komputer Generasi Pertama (1951)


    Komputer generasi pertama (1951-1959) yang dicirikan dengan tabung hampa,umumnya dianggapa sebagai komputer digital elektronis pertama yang diperkenalkansecara komersial. Universal Automatic computer (misalnya UNIVAC I) yangdibuat oleh Mauchly dan Eckert untuk Remington-Rand Corporation, dipasangdi Biro Sensus tahun 1951. Akhir tahun itu, CBS News memberitakan UNIVACI secara nasional ketika komputer itu dengan tepat memprediksikan kemenanganDwight Eisenhower terhadap Adlai Stevenson pada pemilihan presiden AS denganselisih suara hanya 5%. Terlihat di gambar adalah Mr. Eckert sedang memberiinstruksi kepada koordinator wartawan (penyiar) Walter Cronkite dalam penggunaanUNIVAC I.

    IBM 650 (1954)


    Belum sampai UNIVAC I mencapai keberhasilannya, IBM membuat keputusandan berkomitmen untuk membangun dan memasarkan komputer. Komputer IBM pertamayang dipasarkan di pasar komputer komersial adalah IBM 701 pada tahun 1953.Namun demikian IBM 650 yang diperkenalkan pada tahun 1954 barangkali merupakanproduk yang membuat IBM menikmati pangsa pasar komputer yang sehat saatini. Tidak seperti beberapa pesaingnya. IBM 650 di rancang sebagai peningkatanlogika bagi mesin kartu berlubang yang masih ada. Manajemen IBM semakinbertambah kuat dan memperkirakan penjualan sebesar 50 unit, angka yangjauh lebih besar dari jumlah komputer yang dipandang di AS pada waktu itu.Sebenarnya IBM memasang lebih dari 1000 komputer. Sisanya merupakan suatusejarah tersendiri.

    Honeywell 400 dan Komputer Generasi kedua (1959)

    Penemuan transistor menandai dimulainya komputer generasi kedua (1959-1964).Komputer yang menggunakan transistor berkemampuan lebih baik, lebih terpercaya,dan lebih murah, lebih menghemat tempat serta mengakibatkan panas yanglebih kecil dibandingkan dengan komputer yang menggunakan tabung hampa.Honeywell komputer membuat dirinya sendiri menjadi pemain utama dalam komputergenerasi kedua. Pesaing-pesaing IBM terbesar selama tahun 1960-an sampaipermulaan tahun 1970-an, seperti Burroughs, Univac, NCR, CDC, dan Honyewell,dikenal dengan nama BUNCH (merupakan rangkaian huruf-huruf awal tiap nama).

    PDP-8 (1963)

    Selama tahun 1950an sampai awal tahun 1960an, hanya perusahaan-perusahaanyang sangat besar yang mampu membeli komputer dengan harga enam dan tujuhdigit. Pada tahun 1963 Digital Equipment Corporation memperkenalkan PDP-8.Komputer ini secara umum dianggap sebagai komputer mini pertama yang sukses.Dengan harga $ 18.000, PDP-8 yang berbasis pada transistor dengan segeramencapai keberhasilannya. Komputer ini membuktikan kebutuhan yang sangatmendesak akan komputer-komputer yang berukuran kecil bagi penggunaan perusahaandan ilmiah. Menjelang tahun 1971, lebih dari 25 pabrik membuat komputerkecil. Digital dan Data General Corporation segera memimpin dalam penjualandan pembuatan komputer mini.

    IBM Sistem 260 dan Komputer Generasi Ketiga (1964)


    Salah satu peristiwa yang dibagi beberapa penulis sejarah komputer dianggappaling penting dalam sejarah komputer adalah saat diumumkannya KomputerSistem 360 oleh IBM pada tanggal 7 April 1964. Sistem 360 jalur dipergunakandalam komputer generasi ketiga (1964-1971). Sirkuit terpadu menjalankanpengoperasian komputer generasi ketiga seperti transistor menjalankan komputergenerasi kedua. Business Week yang melaporkan pengumuman IBM berkenaandengan sistem 360 jalurnya, menulis “Di dalam cerita dari tahun ketahun tentang perubahan-perubahan besar produk, perubahan ini seperti Fordberalih dari model T ke Model A.” Sistem 360 dan komputer-komputergenerasi ketiga dari fabrikan lain membuat seluruh komputer yang dibangunsebelumnya menjadi usang.

    Sirkuit Terpadu dan komputer Generasi keempat (1971)

    Kebanyakan penjual komputer mengklasifikasikan komputernya sebagai komputergenerasi keempat. Beberapa orang lebih suka menyatakan bahwa tahun 1971merupakan permulaan dari komputer generasi keempat, dengan diperkenalkannyapenggabungan sirkuit-sirkuit elektronik berskala besar (lebih banyak sirkuitper unit ruang). Dasar teknologi komputer sekarang ini masih tetap sirkuitterpadu. Pernyataan ini tidak dimaksud untuk menyatakan bahwa selama duadasawarsa ini dilewatkan dengan tanpa inovasi yang cukup berarti. Sebenarnyaindustri komputer telah mengalami keberhasilan yang menumpulkan otak karenakemajuan pesat dalam miniaturisasi sirkuit, komunikasi data, rancanganperangkat keras dan lunak, serta piranti input/output.

    Apple II (1977)


    Sebelum tahun 1975 dan tidak terlalu lama setelah diperkenalkan komputerpribadi (PC) Altair 8800 telah tersedia bagi perseorangan dan perusahaansangat kecil. Peristiwa ini telah membawa perubahan yang terus menerusdalam masyarakat mengenai penerimaan mereka terhadap komputer. Tentu sajakeberanian mengambil resiko usaha yang paling menonjol selama tahun-tahunpertama PC adalah komputer Apple II . Dua orang muda penggemar komputer, Steve Jobs dan Steve Wozniak (saat itu masing-masing berumur 21 tahundan 26 tahun), bekerja sama untuk menciptakan dan menbangun komputer AppleII-nya sendiri secara tambal sulam dalam garasi jobs. Tujuh tahun kemudian,Apple Computer masuk dalam daftar Fortune 500, sebuah daftar yangmemuat 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat.

    PC IBM (1981)

    Pada tahun 1981 IBM melemparkan topinya ke gelanggang komputer pribadidengan mengumumkan PC IBM. Pada tahun pertama 35.000 komputer terjual.Pada tahun 1982, 800.000 komputer terjual, dan PC IBM dengan sendirinyamenjadi standar bagi industri mikro. Ketika penjual perangkat lunak mulaimengarahkan peroduk-produknya ke PC IBM, banyak pabrikan komputer menciptakandan menjual tiruan (clones) PC IBM. Kelompok-kelompok ini disebut IBM-PCcompatibles, menyebabkan kebanyakan perangkat lunak dirancang bagiPC IBM.

    Teknologi Komputer Saat Sekarang

    Teknologi komputer yang ada saat sekarang ini berukuran lebih kecil,namun mempunyai kecepatan proses yang jauh lebih tinggi, harga yang lebihmurah dan lebih berdaya guna bila dibandingkan dengan generasi ENIAC. KarenaMelonjaknya produksi komputer mikro, pemakai pribadi yang bukan profesionaldalam bidang komputer saat ini merrupakan pengguna mayoritas. Untuk membuatkomputer lebih bersahabat , banyak perusahaan komputer mengembangkan GraphicalUser Interface (GUI) yang dapat memberikan gambar dan menu (daftar pilihanperintah) yang dapat dipilih oleh pengguna hanya dengan menggunakan mouse.GUI ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984 oleh Apple dan dipergunakandalam Macintosh.

    Macintosh juga telah mengembangkan GUI yang serupa yang dikenal dengannama Windows. Selain itu kebanyakan program terapan yang beru sekarangdilengkapi dengan tutorial dan menu bantu yang cukup luas bagi para penggunabaru.

    Sejak tahun 1981 industri komputer micro telah terpisah yaitu antarakomputer mikro Apple dan komputer mikro IBM. Kedua kelompk ini tidak dapatmempergunakan program-progeam yang sama. Pada tahun 1991, Apple dan Motorollamemasuki kesepakatan bersama yang menghasilkan pengembangan komputer mikroyang dapat dipindah-pindahkan antara data Macintosh dengan data IBM. Bahkankedua kelompok ini telah berpacu untuk sering meningkatkan kecepatan maupunkemampuan masing-masing produknya.
    posted by siwacak @ 01.54   0 comments
    Minggu, 01 Februari 2009
    Mengenal Sistem Teknologi Informasi
    Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah bagian dari
    mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau IS ( Information
    System ). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun
    mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. TI
    memang secara nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada
    teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat.
    Sebuah Sistem TI atau selanjutnya akan disebut STI, pada dasarnya dibangun di atas lima tingkatan dalam
    sebuah piramida STI. Berurutan dari dasar adalah : konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan
    pengelolaan.

    Pengantar STI
    1. Konsep Dasar
    Konsep memberikan pemahaman yang penting dan menyeluruh dari sebuah STI yang tengah dibangun.
    Setidaknya ada 4 (empat) konsep dasar dari sebuah STI yang harus dipahami secara umum.
    1. Konsep tentang sistem yang tengah berlangsung atau berlaku. Ini penting karena STI itu sendiri
    adalah sebuah sistem dan merupakan bagian dari sistem pula, misalnya dalam sebuah perusahaan.
    2. Konsep tentang informasi. Informasi tentu saja adalah produk yang diharapkan dapat dihasilkan dari
    sebuah STI dan informasi adalah sebuah fokus yang harus mendapatkan pemahaman serius secara umum
    dan merata. Sudah menjadi sebuah permasalahan yang sering kali muncul manakala sering kali didapati
    sebuah kenyataan bahwa terkadang sebuah STI tidak selalu menghasilkan informasi, bahwa banyak dari
    STI dapat dinilai gagal karena ternyata bukan informasi yang dihasilkan, meskipun didukung teknologi
    yang cukup memadai.
    3. Konsep yang menyangkut komponen-komponen pembentuk STI itu sendiri. Pemahaman akan hal
    tersebut akan berguna saat proses penerapan STI dengan aplikasi – aplikasi berbeda sambil tetap
    mempertahankan STI tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Aplikasi STI untuk Bagian Penjualan
    sudah tentu akan berbeda dengan aplikasi yang digunakan di Bagian Keuangan dan pasti berbeda dengan
    yang diterapkan di Bagian Personalia, namun ketiganya merupakan bagian dari sebuah STI yang lebih
    luas dan besar dan dibangun atas dasar yang sama. Konteks penerapannyalah yang membuat ketiganya
    memiliki perbedaan.
    4. Konsep tentang pemanfaatan informasi yang dihasilkan dari STI yang dikembangkan. Dengan
    memahami tipe-tipe/jenis-jenis pemanfaatan informasi, maka dapat diketahui karakteristik/macam ragam
    informasi yang relevan untuk dihasilkan oleh sebuah STI.
    2. Teknologi
    Di atas konsep dasar dapat ditentukan teknologi yang akan digunakan dalam STI yang akan dikembangkan.
    Dapat berupa teknologi komputer, telekomunikasi atau teknologi apapun yang dapat memberi nilai tambah
    dalam proses STI
    3. Aplikasi
    Pengaplikasian dari STI dapat diterapkan dengan berbagai cara. Bisa diterapkan mengikuti fungsi-fungsi
    organisasi atau tingkatan manajemen dimana STI tersebut akan diaplikasikan. Beberapa contoh STI yang
    diaplikasikan mengikuti fungsi-fungsi organisasi yang ada misalnya, MIS (Marketing Information System) untuk
    Bagian Penjualan, HRIS (Human Resources Information System) untuk Bagian Personalia, atau FIS (Financial
    Information System) untuk Bagian Keuangan. Sedangkan beberapa contoh STI yang diaplikasikan mengikuti
    fungsi-fungsi manajemen yang ada misalnya, TP (Transaction Processing) dan PCS (Process Control System)
    untuk manajemen level bawah, DSS (Decision Support System) atau sistem penunjang keputusan, ES (Expert
    System) atau sistem pakar, kemudian ada EIS (Executive Information System) untuk manajemen tingkat
    menengah dan atas.


    4. Pengembangan
    STI dapat dikembangkan melalui beberapa cara. Antara lain :
    1. SDLC ( System Development Life Cycle ), yang menempuh tahapan analisis, desain, implementasi dan
    perawatan dalam siklus hidupnya.
    2. Metode Paket (Package), yang merupakan pembelian modul dalam bentuk paket STI.
    3. Prototype, mengandalkan pengembangan paket kecil secara terus-menerus selama digunakan sampai
    prototype tersebut memiliki bentuk jadi yang diinginkan.
    4. EUC (End User Computing) yang dikembangkan para praktisi dari dalam/insourcing.
    5. Outsourcing, yang merupakan STI yang dikembangkan dan dioperasikan oleh pihak ketiga/vendor.
    5. Pengelolaan
    Tahap paling tinggi dari pengembangan STI adalah pengelolaan STI itu sendiri yang telah beroperasi. Ada 2
    (dua) isu penting tentang pengelolaan STI.
    1. Pertama, pengendalian dan kontrol terhadap STI itu sendiri. Kontrol yang tidak dikelola dengan baik
    akan menyebabkan STI tidak dapat mencapai tujuannya. Informasi yang diinginkan dari STI mungkin
    bisa menjadi tidak akurat. Kontrol dan pengendalian di sini termasuk di dalamnya isu-isu seputar
    kemanan STI.
    2. Kedua, etika dan politik informasi yang juga harus diberikan perhatian yang cukup. Pengelolaan di
    bidang ini yang dilakukan dengan tidak tepat mungkin akan menurunkan kinerja. Demikian juga dengan
    pengelolaan politik informasi. Banyak STI yang secara teknis bagus, tetapi mengalami kegagalan dalam
    penerapannya karena adanya politik informasi yang menggagalkan STI tersebut. Salah satu diantaranya
    adalah adanya resistance to change atau keengganan berubah karena STI yang diterapkan ini akan
    menurunkan kekuasaan atau kesempatan seseorang yang menyebabkan yang bersangkutan enggan
    menerima STI yang ada.


    Informasi dalam STI
    Dalam sistem teknologi informasi, selanjutnya disebut STI, serumit apa pun atau sesederhana apa pun
    pengembangannya, terdapat satu inti dan tujuan, yaitu menghasilkan informasi itu sendiri. Sesederhana apa pun
    STI yang dikembangkan, jika bisa menghasilkan informasi yang diharapkan, maka pengembangannya bisa
    dikatakan berhasil. Namun di lain pihak, secanggih apa pun STI yang dikembangkan, jika tidak dapat
    menghasilkan informasi yang diharapkan, maka pengembangan STI yang canggih tersebut dikatakan gagal.
    Kata ‘informasi’ telah menjadi urat nadi pengembangan STI. Lalu, apakah informasi itu sendiri ? Telah
    disepakati secara umum, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para
    pemakainya. Dalam mencermati kalimat tersebut perlu diperhatikan bahwa data yang diolah menjadi bentuk
    yang berguna, tidak hanya sekedar memiliki arti. Katakanlah, misalnya informasi “1,3 meter”, 1,3 meter jelas
    memiliki arti sebagai satu koma tiga satuan panjang yang bernama “meter”, namun tidak begitu berguna bagi
    orang yang menginginkannya dalam satuan “centimeter”. Dengan demikian “1,3 meter” tersebut harus diolah
    kembali agar menjadi berguna bagi orang yang memerlukannya. Misalnya dengan menyodorkan pada orang
    tersebut konversi satuan meter ke centimeter, bahwa “1 meter” adalah sama dengan “100 centimeter” sehingga
    kita bisa memberikan kepadanya angka “130 centimeter”. Informasi tersebut kini menjadi berguna bagi orang
    yang menginginkan informasi dalam satuan “centimeter”.
    Di dalam STI, sebuah informasi dapat dikatakan berguna apabila ditopang oleh tiga hal :
    1. Tepat pada kebutuhannya atau relevan
    2. Tepat pada waktunya atau timelines
    3. Tepat nilainya atau accurate
    Dalam STI, informasi yang tidak didukung oleh ketiga hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang
    berguna, tetapi dapat dikatakan sebagai informasi sampah atau garbage. Kelak anggapan tersebut memunculkan
    hukum Gi = Go (Garbage in = Garbage out / Sampah yang masuk = Sampah yang keluar).
    Dalam perkembangannya, informasi di dunia STI banyak dipengaruhi oleh keterlibatannya dalam dunia
    organisasi bisnis yang memang merupakan konsumen terbesar dari pengembangan STI. Hal tersebut
    mengakibatkan informasi dalam STI secara umum disebutkan memiliki 3 (tiga) tipe (Jogiyanto HM) sebagai
    berikut :
    1. Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information)
    Merupakan informasi yang mengambil bentuk berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk
    menjawab pertanyaan, “ Am I doing well or badly ?” “Apakah saya sudah mengerjakannya dengan baik
    atau belum ?”. Dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan, informasi ini berguna bagi manajer
    tingkat bawah untuk mengevaluasi kinerja personel-personelnya.
    2. Informasi Pengarah Perhatian (Attention Directing Information)
    Merupakan informasi untuk membantu memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang
    menyimpang, ketidakberesan, ketidakefesienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan
    informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan, “What problem should I look into ?” “Permasalahan
    apakah yang seharusnya saya cermati ?” Dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan, informasi tipe
    ini akan membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
    Penyimpangan disini bisa berupa over budget biaya, target penjualan yang tidak tercapai, pendapatan
    perusahaan yang menurun, biaya produksi yang meningkat diluar perkiraan atau lainnya. Yang
    merupakan perbedaan dari apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi dalam kenyataan, das sein vs
    das sollen.
    3. Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
    Merupakan informasi yang membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan permasalahan yang


    tengah dihadapi. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan “ Of the several ways of doing the job,
    which is the best ?” Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang tidak
    berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
    Masih bersentuhan dengan pengembangan STI dalam sebuah organisasi yang bergerak di bidang bisnis
    khususnya, informasi mengambil beberapa karakteristik. Karakteristik yang berbeda tersebut biasanya
    disebabkan pembagian tingkat manajemen yang diberlakukan dalam sebuah organisasi bisnis. Setiap level
    manajemen memiliki perbedaan fungsi dan fokus kerja sehingga membutuhkan informasi yang relevan pula.
    Karena itulah sebenarnya, informasi mengikuti karakteristik dari tiap level manajemen yang ada. Beberapa
    karakteristik yang bisa disebutkan antara lain :
    1. Kepadatan Informasi
    Manajemen tingkat bawah biasanya memerlukan informasi yang berkarakter mendetail dan terperinci
    atau dengan kata lain, kurang padat. Hal tersebut terjadi karena manajemen level bawah lebih banyak
    berkecimpung dengan tugas pengendalian operasi langsung. Sedangkan untuk manajemen yang lebih
    tinggi, biasanya informasi makin tersaring, lebih ringkas dan semakin padat.
    2. Frekuensi Informasi
    Frekuensi informasi yang diterima manajemen yang berbeda akan berbeda pula. Untuk manajemen
    tingkat bawah biasanya lebih cenderung rutin karena berkaitan dengan tugas dan pekerjaan yang rutin
    pula serta berulang-ulang. Semakin tinggi level manajemen, informasi yang dibutuhkan akan semakin
    tidak rutin dan seringkali ad hoc atau mendadak karena manajemen yang makin tinggi seringkali
    dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tidak terstruktur dimana pola dan waktunya tidak pasti.
    3. Jadwal Informasi
    Masih berkaitan dengan frekuensi. Karakter informasi yang disajikan secara periodik dan jadwal yang
    jelas biasanya dikonsumsi oleh manajemen tingkat bawah. Sedangkan manajemen yang lebih tinggi
    biasanya tidak terjadwal.
    4. Periode Informasi Tersebut Dibutuhkan
    Manajemen tingkat bawah lebih membutuhkan informasi historis untuk mengevaluasi tugas-tugas rutin
    yang sudah terjadi. Sedangkan karakter informasi yang dibutuhkan oleh manajemen yang lebih tinggi
    cenderung informasi prediksi yang menyangkut nilai masa depan.
    5. Akses Informasi
    Informasi historis, rutin/periodik, berulang-ulang dapat diakses secara offline. Sajian offline ini
    ditujukan untuk manajmen tingkat bawah. Sebaliknya, untuk manajmen tingkat atas yang memerlukan
    informasi kapanpun diperlukan akses informasi secara online.
    6. Luas Informasi
    Terfokus pada masalah tertentu digunakan oleh manajmen tingkat bawah yang memang mempunyai
    tugas yang khusus. Sedangkan untuk manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang semakin
    luas karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan permasalahan yang lebih luas.
    7. Sumber Informasi
    Manajemen tingkat bawah biasanya lebih terfokus pada pengendalian operasi internal perusahaan,
    maka manajemen tingkat ini memerlukan informasi yang bersumber pada internal perusahaan itu sendiri.
    Sedangkan untuk menejemen tingkat atas yang berorientasi pada strategi dan perencanaan di masa yang
    akan datang , selain informasi internal, diperlukan juga informasi yang bersumber dari eksternal
    perusahaan itu sendiri.


    STI di Persimpangan Jalan
    Sudah bukan rahasia lagi jika pengembangan Sistem Teknologi Informasi (STI) memakan biaya yang tidak
    sedikit, apalagi jika yang dikejar adalah kualitas terbaik. Slogan ‘Harga Tidak Pernah Bohong’ pun sudah jadi hal
    yang wajar dalam pengembangan STI. Namun, apa boleh buat ? Pengembangan STI pun tetap dipaksakan untuk
    bergulir meskipun para pemainnya masih terkesan ‘malu-malu’ dan ‘setengah-setengah’ dalam menerjunkan
    dirinya ke tengah pertarungan di abad baru informasi yang dimotori oleh keajaiban teknologi ini.
    Banyak hal yang menyebabkan hal demikian tersebut di atas. Memiliki STI yang tengah dikembangkan sudah
    pasti memberikan prestise sendiri bagi pelakunya. STI juga tengah menjadi salah satu ikon kecanggihan dan
    bonafiditas sebuah organisasi bisnis yang mengembangkannya. STI pun ditahbiskan sebagai simbol modernitas
    saat ini. Dibalik semua itu, biaya yang harus dikeluarkan untuk prestise, ikon kecanggihan serta simbol
    modrenisasi jelas tidak sedikit. Belum lagi implementasi yang tidak berujung-pangkal dengan jelas pun masih
    terus membayangi pengembangan STI di sebuah organisasi bisnis yang disebabkan adanya hambatan yang
    dihadapi saat pengimplementasian yang muncul dari dalam organisasi itu sendiri, dan juga tidak dapat
    dipandang sebelah mata. Di satu sisi sebuah organisasi bisnis mendambakan prestise, ikon kecanggihan dan
    simbol modernitas sementara di sisi lain pada saat yang sama dihadapkan pada biaya yang melangit dan
    implementasi yang bakal tersendat-sendat. Setidaknya, seperti itulah gambaran umum yang bisa diambil saat ini
    dalam mengembangkan STI. STI setidaknya baru mencapai tahapan lipstik atau asesoris dari sebuah organisasi
    bisnis. Dengan kata lain, pemaksimalan pengembangan STI belum mencapai tahapan yang memang menjadi
    sebuah motor penggerak bisnis disebuah organisasi bisnis, katakanlah baru sekian persen yang sedikit dari semua
    pemain yang berkecimpung mengembangkan STI untuk kepentingan organisasi bisnis mereka. Lalu, apakah ada
    fungsi yang bisa diberdayakan dari STI itu sendiri untuk kepentingan organisasi bisnis ?
    Menyambung pertanyaan di atas, ada beberapa pertanyaan yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan
    tersebut. Bagaimana dengan faktor persaingan / kompetisi bisnis ? Apakah STI bisa menjadi salah satu faktor
    dalam menentukan daya saing misalnya.
    Jika mengikuti model Porter (1985), persaingan dibangun atas 5 (lima) ancaman bagi sebuah organisasi bisnis,
    yaitu :
    1. Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)
    2. Ancaman pesaing baru (threat of new entrants)
    3. Ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product and service)
    4. Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power of consumers)
    5. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers)
    Ancaman-ancaman tersebut sebetulnya sebuah kesempatan (oportunity) yang menguntungkan apabila sebuah
    organisasi bisnis mampu mengatasi hubungan dengan pelanggan, pemasok, produk dan jasa subtitusi, calon
    pesaing baru dan pesaing lama. Lalu, menyambung pertanyaan-pertanyaa sebelumnya,
    “Apakah STI bisa berperan di bidang tersebut ? “
    Tiga serangkai Applegate, Mc Farlan dan Mc Kenny (1996) menjawab pertanyaan tersebut di atas dengan
    mengajukan 5 (lima) pertanyaan berikut ini :
    1. Dapatkah STI merubah dasar persaingan ?
    Pertanyaan ini diajukan untuk menjawab ancaman dari pesaing-pesaing yang sudah ada. STI harus bisa
    berperan merubah dasar cara bersaing. Contoh terbaik adalah penjualan buku lewat internet yang


    dilakukan oleh www.amazon.com yang revolusioner. Dan ketika perusahaan sejenis mulai bermunculan,
    amazon.com segera merubah taktik dengan menjalin kerjasama dengan situs-situs terkemuka di dunia
    dengan menempelkan bannernya dan perkembangan yang terjadi kemudian justru kini banya situs yang
    mendaftarkan diri ke amazon.com sebagai link dari amazon.com dengan pembagian keuntungan yang
    layak.
    2. Dapatkah STI membangun halangan-halangan untuk masuk bagi pesaing ?
    Untuk mengatasi ancaman pesaing-pesaing baru, perusahaan dapat melakukannya dengan membangun
    halangan-halangan untuk masuk sebagai mekanisme pertahanan diri. Ada banyak cara untuk melakukan
    hal tersebut. Membuat produk skala ekonomis, membuat biaya berpindah, menguasai akses ke chanel
    distribusi, membuat produk atau jasa yang berbeda atau menciptakan biaya yang mahal untuk kompetisi.
    Dalam bidang ini, STI disebut sebagai pemampu (enabler) karena memang potensial untuk
    menciptakan hal tersebut..
    3. Dapatkah STI digunakan untuk menghasilkan produk-produk baru ?
    Pertanyaan ini diajukan untuk menjawab ancaman dari produk-produk baru yang biasanya dimotori oleh
    bidang Research and Development yang didukung oleh STI yang canggih.
    4. Dapatkah STI membangun biaya berpindah ?
    Pertanyaan ini berhubungan dengan kekuatan tawar-menawar dari para konsumen atau pelanggan.
    Sudah diakui oleh kalangan bisnis jika para pelanggan memiliki kekuatan tawar-menawar. Untuk
    menjadikan pelanggan tetap setia dan loyal, kekuatan tawar-menawar pelanggan tersebut harus
    dikurangi. Pelanggan harus dikunci untuk tetap setia dan loyal. Cara yang paling efektif untuk mengunci
    pelanggan agar tetap loyal adalah dengan menimbulkan swiching costs/biaya berpindah. Contoh terbaik
    adalah dari perusahaan McKesson corp, sebuah perusahaan obat. McKesson memberikan
    terminal-terminal kepada para pelanggannya, toko-toko obat dan apotik yang digunakan untuk
    pemesanan obat secara online. Pelanggan McKesson mempunyai 2 (dua) alternatif, memesan obat pada
    McKesson dengan beberapa keuntungan dengan menghemat beberapa macam biaya seperti biaya
    kesalahan, biaya finansial, biaya waktu dan biaya kenyamanan. Atau memesan ke supplier obat lainnya
    dengan mengeluarkan biaya pulsa telepon, biaya kertas facs, resiko kekeliruan dalam pemesanan dan
    kekurang nyamanan dalam melakukan pemesanan.
    5. Dapatkah STI merubah keseimbangan kekuatan dari hubungan dengan pemasok ?
    Pertanyaan ini adlah untuk menjawab ancaman kekuatan tawar-menawar dengan pemasok/supplier.
    Pemasok mempunyai kekuatan tawar-menawar untuk menentukan harga barang dan waktu pengiriman
    barang terutama untuk barang yang langka atau cepat terserap habis di pasaran atau barang-barang yang
    memiliki permintaan yang tinggi dari konsumennya. Kekuatan pemasok tersebut bisa diimbangi dengan
    cara menimbulkan persaingan antar pemasok dan memilih pemasok yang terbaik. Salah satu contohnya
    adalah ritel WalMart dan Macro (Indonesia). Perusahaan tersebut meminta pemasoknya untuk
    mengontrol sendiri inventorinya masing-masing dan mengecek faktur pengiriman dan tagihan-tagihan
    pemasok itu sendiri via web/internet maupun saling menghubungkan STI dengan para pemasoknya.
    Dengan cara ini, Wal Mart dan Macro dapat menghemat biaya persediaan barang dan biaya-biaya
    administrasi lainnya dan meningkatkan akurasi data serta efesiensi kerja serta memilih pemasok yang
    terbaik untuk memasarkan produk-produk sejenis.
    Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas sudah pasti mempunyai nilai strategis dan kesempatan-kesempatan
    strategis dalam memanfaatkan STI semaksimal mungkin untuk kepentingan sebuah organisasi bisnis. Lalu, apa
    yang harus dilakukan untuk tidak membuang nilai dan kesempatan strategis tersebut agar tidak terbuang
    percuma ?


    Porter dan Millar (1986) mengajukan 5 (lima) tahapan yang bisa diambil untuk menjangkau nilai dan
    kesempatan strategis tersebut :
    1. Menilai Intensitas Informasi
    Porter dan Millar mengusulkan untuk mengecek setiap kegiatan di rantai nilai organisasi untuk melihat
    intensitas kebutuhan informasinya. Kegiatan yang mengandung intensitas informasi yang tinggi akan
    semakin bernilai strategis dan mempunyai kesempatan mendapatkan keunggulan strategis.
    2. Menentukan Peran STI di Struktur Organisasi
    Peran STI untuk menambah nilai perlu diidentifikasi dan ditentukan secara jelas. Apakah untuk
    meningkatkan respon bagi pelanggan, penyedia informasi strategis atau lainnya.
    3. Menentukan Pioritas Apa yang Bisa Dilakukan STI
    Mengidentifikasi dan merangking (berdasarkan prioritas/fokus) cara-cara yang dapat dilakukan STI
    untuk membuat keuntungan strategis.
    4. Meneliti Kemungkinan STI dalam mengembangkan bisnis baru
    5. Membuat Rencana untuk Mengambil Keuntungan dari STI
    STI harus direncanakan pararel dengan perencanaan bisnis untuk mendapatkan keuntungan dari STI
    yang dikembangkan.
    Sementara itu, melengkapi model Porter dan Millar dalam memposisikan STI untuk menjangkau nilai dan
    kesempatan strategis, model Peter G. Keen yang dikenal dengan nama Keen’s reach and range memberikan
    framework berdasarkan 2 (dua) faktor :
    1. Jangkauan ( Reach )
    Jangkauan menunjukkan letak dari STI , apakah terletak di dalam (internal) ataukan sudah di luar
    (eksternal), inside organisasi ataukan outside organisasi.
    2. Lingkupan ( Range )
    Lingkupan menunjukkan luas dari aplikasinya.


    Jangkauan / Reach
    Siapapun, dimanapun E
    kapanpun
    Pihak Luar dgn STI
    platform berbeda
    Pihak Luar dgn STI D
    platform sama
    Outside / Eksternal
    Inside / Internal
    Akses dalam organisasi C
    lokasi global
    Akses dalam organisasi B
    lokasi domestik
    Dalam satu lokasi A
    Lingkupan / Range

    Pada awalnya, sebuah perusahaan yang pertama kali menerapkan pengembangan STI, jangkauannya masih
    berada di internal perusahaan dengan lingkup aplikasi yang masih sedikit yang digambarkan dengan titik “A”,
    namun selanjutnya akan semakin berkembang dengan posisi STI di titik “B” dan seterusnya.
    Menarik untuk menyertakan sebuah perjalanan supllies rumah sakit dari Amerika, American Hospital Supply
    Company (AHSC) dalam meraih nilai dan kesempatan strategis dalam Model Poter dan Millar dalam ruang
    lingkup Keen’s Reach and Range.
    1. STI mulai diterapkan AHSC sejak tahun 1950 dan sampai dengan awal 1960 STI yang digunakan masih
    berorientasi pada operasi internal dan managemen kontrol.
    2. Tahun 1964 STI AHSC mulai ditarik keluar untuk membantu rumah-rumah sakit lokal dalam
    mengendalikan persediaan barangnya dengan menggunakan teknik EDI ( Electronic Data Interchange)
    yang paling awal dan sederhana. Menggunakan kartu plong dan unit card reader yang kemudian
    meneruskan pesanan barang ke AHSC melalui jaringan telepon. Dampak positifnya, order barang
    semakin akurat, waktu pengiriman barang menurun dan persediaan barang yang mengendap di rumah
    sakit juga menurun. Sistem ini kemudian disebut ASAP (As Soon As Posible).
    3. Dengan munculnya komputer personal, ASAP ditingkatkan. Kartu-kartu plong mulai ditinggalkan dan
    mulai beralih pada komputer micro serta mainframe yang terhubung secara online dari AHSC dengan
    rumah sakit yang menjadi langganannya. Pada tahap ini pula, diimplemntasikan VIP, sebuah STI yang
    menghubungkan AHSC dengan para pemasoknya. Hasil kombinasi dari ASAP dan VIP ini adalah
    peningkatan produktifitas pengolahan order sebesar US$ 11 Juta dengan peningkatan pendapatan untuk


    AHSC sebesar US$ 4-5 juta.
    4. Tahun 1985, AHSC kemudian dibeli oleh Baxter Travenol yang kemudian bekerja sama dengan
    General Electric Information Service (GEIS) membuat ASAP generasi baru yang diberi nama ASAP
    Express. Sistem ini mengintegrasikan VIA dan ASAP untuk membuat jaringan elektronik untuk
    supplies rumah sakit yang difasilitasi GEIS.
    5. Tahun 1994, Baxter Travenol meninggalkan ASAP dan mulai bekerja sama dengan Bergen Burnsweig
    (distributor farmasi), Boise Cascade (distributor produk-produk kantor), Eastman Kodak (pemasok
    sistem gambar/image) dan TSI International (pemasok perangkat lunak dan EDI) untuk membuat
    sistem dengan nama OnCall. Sistem ini menyediakan hubungan langsung ke masing-masing pihak
    melalui e-commerce.
    STI memang berada di simpang jalan antara fungsinya sebagai asesoris dan sekedar lipstik dengan STI sebagai
    kekuatan yang sangat besar dalam mengembangkan usaha dari sebuah organisasi bisnis. Jadi, pilih mana ?


    Outsourcing Percepatan Pengembangan
    STI
    American Hospital Supply Company (AHSC) memulai pengembangan Sistem Teknologi Informasi (STI) sejak
    tahun 1950 untuk mencapai tingkat pengembangan STI pada saat ini. Sebuah usaha pengembangan STI yang
    terus-menerus, memakan waktu yang lama dan sudah pasti memakan biaya yang sangat besar. Namun, pada saat
    ini, tidak semua organisasi bisnis sepakat dengan apa yang ditempuh oleh AHSC untuk mengembangkan STI.
    Faktor persaingan bisnis yang sarat strategi, bidang persaingan bisnis yang semakin meluas dan kompleks,
    perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat organisasi-organisasi bisnis ini memutar otak lebih keras
    untuk bisa mengembangkan STI tanpa mengganggu fokus bisnis mereka baik dari segi budget, strategi maupun
    sumberdaya organisasi lainnya. Dengan kata lain mereka mengharapkan pengembangan STI yang progresif,
    cepat dalam pengembangan, cepat dalam implementasi, berkelas, berkualitas tinggi, solid dan ditangani oleh
    para expert / pakar dibidangnya sekaligus sanggup membawa organisasi bisnis mereka memiliki kemampuan
    daya saing yang meningkat dan tidak ragu untuk terjun dibidang persaingan bisnis yang global. Nyaris dengan
    cara instan.
    Gagasan-gagasan seperti itulah yang kemudian melahirkan istilah pengembangan STI metode Outsourcing,
    sebuah metode pengembangan STI secara terpadu yang dikembangkan dan dikelola oleh pihak ketiga.
    Motode outsourcing ini menjadi pilihan karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
    1. Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika perusahaan tidak berinvestasi lagi
    tetapi menyerahkan pada pihak ketiga dalam bentuk outsourcing yang terhitung lebih murah
    dibandingkan mengembangkan sendiri dikarenakan outsourcer menerima jasa dari perusahaan lainnya
    sehingga biaya tetap outsourcer dapat dibagi ke beberapa perusahaan yang memanfaatkan jasanya.
    2. Mengurangi waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih lebih dari satu sekaligus untuk
    bekerja sama untuk menyediakan jasa ini kepada perusahaan.
    3. Jasa yang diberikan oleh outsourcer telah dikembangkan oleh para ahlinya
    4. Suatu perusahaan mungkin tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi sedangkan
    outsourcer memilikinya
    5. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi dan tranfer pengetahuan
    yang dimiliki outsourcer.
    6. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi
    7. Mengurangi resiko kegagalan investasi yang mahal
    8. Perusahaan dapat memfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting
    Sedangkan paket-paket aplikasi yang terintegrasi dalam sebuah metode outsourcing biasa disebut ERP
    (Enterprise Resources Planning), suatu perangkat lunak / software dengan aplikasi yang terintegrasi dengan
    baik untuk digunakan secara luas dalam organisasi bisnis. Termasuk di dalamnya TPS (Transaction Processing
    System) ditambah dengan sistem-sistem informasi fungsional yang terintegrasi. Aplikasi-aplikasi yang
    terintegrasi itu biasanya dapat digolongkan dalam fungsi-fungsi akuntansi, keuangan, sumber daya manusia,
    pemasaran, logistik dan lainnya. Aplikasi yang menyangkut fungsi akuntansi biasanya modul buku besar, piutang
    dagang, hutang dagang, aktiva tetap, manajemen kas dan akuntansi. Fungsi keuangan dikelola oleh modul
    analisis portofolio, analisis resiko, analisis kredit, manajemen aktiva, sewa guna dll. Aplikasi ERP untuk fungsi
    SDM diantaranya rekruitmen, penggajian, manajemen personil, pengembangan karyawan dan manajemen
    kompensasi serta lainnya. Dibudang pemasaran meliputi manajemen relasi pelanggan, pemasukkan order dan


    pemrosesan order dll. Sedangkan ERP dibidang logistik biasanya perencanaan produksi, menejemen material
    dan manajemen pabrik.
    ERP berbeda dengan paket-paket komersial lainnya. Perbedaannya antara lain :
    1. Modul-modul ERP terintegrasi lewat basis data yang umum. Sebagai misalnya, jika terjadi transaksi
    order penjualan di suatu tempat, maka hasil dari transaksi ini akan langsung berakibat di basis data
    untuk modul yang lainnya, misalnya modul akuntansi, logistik, pengiriman dll
    2. Modul-modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang mengikuti proses rantai nilai (value
    chain) atau rantai penyediaan (supply chain) yaitu aktivitas mulai dari logistik bahan mentah, produksi,
    logistik bahan jadi, penjualan dan pemasaran dan sebagainya. Dengan kata lain modul ERP dirancang
    mengikuti proses bisnis dari hulu hingga hilir.
    Manfaat ERP menurut penelitian terakhir yang dilakukan oleh Martin (et al., 2002) menunjukkan adanya 6
    (enam) keuntungan dengan menerapkan paket ERP. 3 (tiga) keuntungan berhubungan dengan masalah bisnis, 2
    (dua) berhubungan dengan STI dan 1 (sastu) berhubungan baik bisnis maupun STI.
    Tiga keuntungan yang berhubungan dengan masalah bisnis antara lain :
    1. Integrasi data yang menyebabkan akses data ke unit bisnis lain, fungsi-sungsi lain, proses-proses dan
    organisasi meningkat.
    2. Menyediakan cara lain untuk melakukan bisnis yaitu lewat rekayasa proses bisnis (business process
    reengineering) menuju ke orientasi proses dan pengurangan biaya proses bisnis.
    3. Menyediakan kemampuan global dengan menyediakan globalisasi lewat proses bisnis yang umum dan
    kelas dunia yang berstandar internasional.
    Kedua keuntungan yang berkaitang dengan STI :
    1. Manfaat menerapkan paket yang sudah jadi bukan membangunnya dari bawah. Manfaat yang diperoleh
    adalan manfaat waktu yang lebih cepat, biaya yang relatif murah dan kemampuan dari paket.
    2. Memanfaatkan arsitektur teknologi informasi yang digunakan yang dapat menghemat biaya
    Sedangkan sebuah manfaat bagi bisnis dan STI adalah fleksibilitas menggunakan teknologi client server yang
    mudah dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan bisnis.
    Penelitan yang dilakukan oleh Martin et al. (2002) membagi 2 (dua) tujuan organisasi menerapkan ERP :
    1. Untuk menerapkan aktivitas mata rantai proses bisnis dari hulu hingga hilir dalam satu kesatuan yang
    terintegrasi dengan baik.
    2. Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi proses-proses akuntansi, keuangan, sumber daya
    manusia dan fungsi-fungsi lainnya.
    Pada saat ini ada beberapa penjual jasa outsourcing lengkap dengan ERP-nya antara lain Oracle, SAP
    (Systemabalyse und Programmentwicklung), Baan, J.D. Edwards, IFS (Industrial and Financial System),
    Peoplesoft dan lain-lain. Untuk saat ini Oracle dan SAP adalah yang paling banyak dipakai di dunia. Outsourcing
    dan ERP-nya cukup fleksibel dalam masalah pengelolaannya. Ada 4 (empat) alternatif pengelolaan outsourcing
    ini :
    1. Buy-In (Beli ERP dikelola internal), yaitu outsourcer menyediakan sumberdaya STI seperti pemogram
    komputer namun untuk pengelolaan kegiatan-kegiatan STI masih dikerjakan di departemen IT secara
    internal. Departemen IT internal ini bertanggungjawab menyediakan hasilnya. Hubungan kerjasama
    antara perusahaan dengan outsourcer biasanya hanya hubungan bisnis berjangka pendek.
    2. Prefferred Supplier (Pemasok terpilih), sama seperti buy-in, namun hubungan bisnis antara perusahaan
    dan outsourcer berjangka panjang.
    3. Contract-Out (kontrak penuh), yaitu outsourcer menyediakan sumber-sumber daya STI semacam
    pemogram komputer, mengelola kegiatan-kegiatan STI dan bertanggung jawab menyediakan hasilnya.
    4. Prefferred Contractor (Kontraktor terpilih),yaitu perusahaan dan outsourcer membangun kerjasama
    jangka panjang.


    Sedangkan hambatan-hambatan yang bisa muncul saat mengembangkan metode outsourcing dengan paket
    ERP-nya antara lain :
    1. Implementasi ERP bukan hal yang bisa dianggap enteng dan organisasi harus merubah cara mereka
    berbisnis. Hal tersebut mungkin akan bertambah sulit dengan adanya resistance to change dari personil
    yang terkena imbasnya akibat perubahan proses bisnis.
    2. Biaya Implementasi ERP yang cukup mahal dan tidak semua organisasi bisnis sanggup
    menanggungnya.
    3. Permasalahan kesiapan para personil yang mungkin kurang dari segi mental maupun keahliannya.
    REFERENSI
    1. [Jogiyanto HM. 2003] Sistem Teknologi Informasi terbitan Andi Offset Yogjakarta.
    2. Sumber-sumber terkait lainnya.
    BIOGRAFI PENULIS
    Dindin Nugraha. Lahir di Bandung, 11 Oktober 1976. Menamatkan SMU di SMUN 10 , Bandung pada tahun 1995.
    Menyelesaikan program D1 pada jurusan Informatika dan Ilmu Komputer di Bandung pada tahun 1996-1997. Saat ini tengah
    bekerja sebagai praktisi TI di sebuah perusahaan distributor minuman swasta nasional.
    Informasi lebih lanjut tentang penulis ini bisa didapat melalui:
    Email: dinesea@lycos.com
    posted by siwacak @ 05.40   0 comments
    Website Hit Counters
    Website Hit CounterIP
    Busby Seo Test Page
    Busby Seo Test
    blog-indonesia.com
    About Me

    Name: siwacak
    Home: pontianak, kalbar
    About Me:
    See my complete profile
    Previous Post
    Archives
    Shoutbox

    Links
    Powered by

    Free Blogger Templates

    BLOGGER